Pedoman Festival Literasi Sekolah 2019

Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019

Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019
Download Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019

Pedoman Festival Literasi Sekolah 2019 - Literasi tidak hanya didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Pendidikan literasi baik literasi visual, digital maupun literasi non-digital, secara efektif berkontribusi memberikan dasar perkembangan multi kecerdasan yang terpadu dan harmonis dalam kepribadian remaja.

Pendidikan secara luas yang dilaksanakan berbasis literasi secara efektif berkontribusi memberikan dasar perkembangan multi kecerdasan yang terpadu dan harmonis dalam kepribadian remaja. Pendidikan literasi sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman, terutama tantangan abad 21, tempat para generasi milenial dan post milenial tumbuh dan berkembang.

Menjawab hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Pembinaan SMA bekerja sama dengan PT Mizan Pustaka berupaya membudayakan literasi melalui penyaluran bakat minat dalam sebuat program kompetisi dan kolaborasi bagi siswa SMA yaitu Festival Literasi Sekolah (FLS). FLS mewadahi bakat dan minat peserta didik dalam menghasilkan karya cerita pendek, syair, dan komik serta karya seni d¬igital (meme, quotes, kinetic typography) yang terbagi dalam 4 bidang lomba yaitu cipta cerpen, cipta syair +D, cipta komik +D, dan cipta meme.

Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019 ini menggambarkan keseluruhan informasi mengenai FLS untuk digunakan sebagai referensi bagi para calon peserta FLS tingkat SMA dan pihak-pihak lain yang ingin memahami lebih dalam mengenai penyelenggaraan Program FLS tingkat SMA.

Latar Belakang Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019

Festival Literasi Sekolah (FLS) diarahkan sebagai salah satu proses pembentukan karakter. FLS tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk mahir berkesenian, tetapi dilatih pula untuk memiliki kepekaan afektif, estetis, guna memperkuat rasa percaya diri melalui kesenian sebagai media ekspresi. Media literasi merupakan wahana bagi anak muda untuk mencurahkan intuisi dan estetika, serta gagasan dan imajinasi estetis yang tetap menjunjung tinggi budi pekerti dan etika.

Seiring dengan hal tersebut, FLS akan mengembangkan kreativitas remaja. Siswa-siswa Sekolah Menengah Atas yang kreatif akan mampu melahirkan ide-ide cemerlang, mampu mencari solusi atas berbagai persoalan, dan pada akhirnya mampu mandiri. Sesuatu yang diungkapkan remaja melalui kreativitas seni tentunya akan dilihat teman sebaya dan orang dewasa dengan demikian terciptalah komunikasimelalui media kreasi seni literasi.

Pendidikan literasi baik literasi visual, digital maupun literasi non-digital, secara efektif berkontribusi memberikan dasar perkembangan multi kecerdasan yang terpadu dan harmonis dalam kepribadian remaja. Pendidikan secara luas yang dilaksanakan berbasis literasi secara efektif berkontribusi memberikan dasar perkembangan multi kecerdasan yang terpadu dan harmonis dalam kepribadian remaja. Hal ini sejalan dengan semangat keterampilan abad ke-21 yang harus dimiliki setiap siswa agar memiliki kompetensi yang cukup dalam menghadapi persaingan di masa depan.

Keterampilan abad ke-21 tersebut dapat diraih melalui pendidikan bermutu yang memerlukan pengembangan kecerdasan secara komprehensif dan bermakna. Aspek-aspeknya antara lain adalah untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya (olah rasa/cerdas emosional dan sosial). Bekal keterampilan tersebut dapat diraih melalui pendidikan bermutu melalui aspek-aspek yang dapat meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya (olah rasa/cerdas emosional dan sosial).

Penjelasan atas Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, ayat (1), menyebutkan bahwa tujuan kajian seni dan budaya adalah membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.

Atas dasar hal tersebutlah maka Kementerian Pendidikandan Kebudayaan bekerja sama dengan PT Mizan Pustaka mewadahi bakat dan minat peserta didik dalam menghasilkan karya cerita pendek, syair, dan komik serta karya seni digital (meme, quotes, kinetic typography), narasi digital (vlog, komik web, instastory, dll.), dokumenter digital, dan algoritma & pemrograman.

Kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian acara Festival Literasi Sekolah. Festival Literasi Sekolah memiliki tujuan yang sama dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Tema umum Festival Literasi Sekolah 2019

Tema umum Festival Literasi Sekolah 2019 yaitu “Indonesia Romantis”. Tema tersebut mengajak remaja untuk mengungkapkan cinta dengan cara masing-masing kepada orangtua, guru, teman, sahabat, lingkungan sosial dan alam, bahkan Indonesia. Tema tersebut dijelaskan dalam subtema khusus setiap kategori lomba, yaitu:
  1. Lomba Cipta Cerpen: “Caraku Mengungkapkan Cinta.”
  2. Lomba Cipta Syair +D: “Narasi Cinta untuk Negeri.”
  3. Lomba Cipta Komik +D : “Warna Cinta Indonesia.”
  4. Lomba Cipta Meme : “Seberapa Kuatkah Kamu Mencinta?”

Kategori Lomba Festival Literasi Sekolah Tahun 2019

  • Kategori Cipta Cerpen
Cerpen adalah karya fiksi berjenis prosa. Berisi imajinasi, pengalaman hidup, biografi, catatan perjalanan, dan masih banyak lagi. Teknis menulis cerpen dapat berupa narasi, deskripsi, termasuk menyisipkan kutipan puisi atau lirik lagu. Cerpen diharapkan memiliki dampak positif bagi penulis maupun pembaca serta menarik untuk dibaca.
  • Kategori Cipta Syair +D
Syair merupakan puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas 4 larik (baris) dan memiliki rima yang sama. Kisahan atau imajinasi disusun untuk mengungkapkan rasa cinta dengan menggunakan kata-kata indah yang mudah dipahami pembaca. Remaja dapat memanfaatkan kamus dan/atau thesaurus untuk mempermudah menemukan pilihan kata dalam penulisan syair.

Syair +D adalah syair yang disajikan bersama bentuk visual, gerak, dan suara (kinetic typography). Kinetic typography adalah suatu upaya untuk memanfaatkan unsur typo (huruf) sebagai medium ekspresi naskah syair.
  • Kategori Cipta Komik +D
Komik merupakan media “antara” yang menghubungkanmedia buku dan media film. Karena itu, komik dapat dimasukkan ke dalam rumpun sequential art. Komik dapat memunculkan gambar-gambar yang terjuxtaposisi (berurutan), sehingga membentuk satu narasi melalui susunan dari serangkaian panel. Cerita komik memiliki bermacam genre yang berasal dari imajinasi, fantasi, pengalaman hidup, biografi, catatan perjalanan, IPTEK, dan masih banyak lagi. Selain cerita, komik juga berkisah melalui visual seperti karakter, background/ latar belakang, serta efek visual lainnya seperti balon kata dan efek suara.

Komik +D adalah tranformasi dari komik konvensional (media on surface) menjadi media on screen dengan adanya perubahan pada tata bahasa rupa (visual grammar, kosa-rupa (visual vocabulary), dan metode produksinya.
  • Kategori Cipta Meme
“Meme” berasal dari kata “Mimeme” (dibaca Mim) dari bahasa Yunani yang berarti duplikat atau tiruan. Secara harfiah meme menyampaikan pesan menggunakan gambar dan teks dengan pendekatan yang bersifat satir/karikatural terhadap suatu fenomena sosial.

Meme visual sebagai gambar digital didalam mediasosial merupakan sebuah cara berkomunikasi dalam bentuk bahasa estetika seni masyarakat postmodern yang di konsumsi dan diproduksi secara massal oleh berbagai kelas sosial yang ada di masyarakat. Gambar meme berhasil melintasi dan memecahkan kebekuan, kekolotan yang terjadi dalam dikotomi klasik antara budaya tinggi yang dulu di agungkan oleh kelas sosial atas dengan budaya rendah atau budaya populer yang di miliki kelas sosial bawah. Tidak ada lagi klaim budaya tinggi atau budaya rendah. Kehadiran gambar meme justru seolah meleburkan garis perbedaan di antara kedua sub kebudayaan tersebut. Peleburan inilah kemudian yang mengkonstruksi meme menjadi budaya massa seperti sekarang ini. Karena sifatnya yang luwes dan cair, ia bisa berada dimana saja, berada pada kelompok yang mana saja.

Lebih jelas dan lengkapnya lagi mengenai Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019 bisa dilihat melalui preview atau langsung saja Unduh melalui tautan link yang sudah kami sediakan dibawah


Itulah kiranya preview dari file yang dibagikan kali ini. Bagi Anda yang membutuhkan secara lengkap dalam bentuk file, kami sudah sediakan melalui tautan link dibawah ini ;
Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019 SIMPAN
Demikianlah kiranya berbagi informasi dan file mengenai Pedoman Festival Literasi Sekolah Tahun 2019, semoga bermanfaat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...