Pengertian, Karakteristik, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

#Pengertian, Karakter, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

Pengertian, Karakteristik, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

#Pengetian Anak Usia Dini

Secara umum dapat diartikan sebagai anak berumur dibawah 6 Tahun. Jadi usia anak yang belum mencapai umur 6 tahun atau 6 tahun kebawah dikategorikan sebagai Anak Usia Dini. Banyak orang mengatakan bahwa fase ini sebagai Masa "Golden Age" karena masa ini sangat menentukan bagaimana anak tersebut berkembang nantinya dari segi Sikap, Mental dan Spiritualnya. Selain itu tentu saja banyak faktor yang mempengaruhinya itu semua seiring dengan proses menuju tingkat kedewasaan dan masa Golden Age akan tetap diingat serta membekas di hati sanubarinya. Disini perlu peran aktif terutama dari keluarga dalam menjaga dan mengantarkan proses itu secara alami dan baik untuk masa depannya.

Untuk sekarang ini banyak sekolah ataupun kelas khusus yang menyediakan pembelajaran untuk Anak Usia Dini yang 

#Karakter Anak Usia Dini

Adapun untuk karakteristik anak usia dini menurut admin bisa dilihat d bawah ini :
  1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.
  2. Merupakan pribadi yang unik. Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.
  3. Suka berfantasi dan berimajinasi. Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah, 2008). Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau pun hewan
  4. Masa paling potensial untuk belajar. Masa itu sering juga disebut sebagai “golden age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek. Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
  5. Menunjukkan sikap egosentris. Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.
  6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek. Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
  7. Sebagai bagian dari makhluk sosial. Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajar untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

#Perkembangan Anak Usia Dini

Periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga usia 24 bulan (0 -2 tahun) disebut sebagai periode atau masa bayi (infacy period). Masa ini merupakan masa yang sangat bergantung kepada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial hanya sebagai permulaan.


- Perkembangan Fisik-Motorik.
Pada masa ini, umumnya bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Berat badan bertambah dengan cepat, begitu pula dengan tinggi atau panjang badan, besar atau lingkar kepala. Pertambahan volume serta pengerasan tulang telah dimulai pada tahun pertama, ubun-ubun anak yang ketika pertama lahir terbuka atau belum terbentuk tulang tempurung akan tertutup pada usia delapan belas bulan. Jaringan lemak bertambah pesat karena tingginya kadar lemak di dalam air susu yang menjadi makanan pokok bagi bayi.

Rata-rata anak mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan enambelas buah gigi susu pada usia dua tahun. Gigi yang pertama kali muncul adalah gigi seri atau gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah gigi geraham.

- Perkembangan Kognitif.
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya (Desmita, 2010: 103).

Syah (2008: 67) menyatakan bahwa hasil-hasil riset kognitif menyimpulkan bahwa semua bayi manusia sudah berkemampuan menyimpan informasi-informasi yang berasal dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi yang diserap melalui indera lainnya. Selain itu, bayi juga berkemampuan merespons informasi-informasi tersebut secara sistematis. Hasil riset para ahli psikologi kognitif menyimpulkan bahwa aktivitas ranah kognitif manusia pada prinsipnya sudah berlangsung sejak masa bayi, yaitu pada rentang usia 0-2 tahun.

- Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian, serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhannya bayi masih sangat tergantung kepada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sejak lahir, pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

#Pertumbuhan Anak Usia Dini

Periode kanak-kanak awal atau early childhood period (usia 2-6 tahun) merupakan usia prasekolah. Pada masa ini, pada umumnya anak-anak mulai menjalani masa pendidikan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik pada jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Pada jenjang ini, anak-anak diberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani dalam rangka mempersiapkan mereka agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, yaitu pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

- Pertumbuhkan dan Perkembangan Fisik
  • Pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuh
  • Pertumbuhan Otak
  • Pertumbuhan Kognitif
- Pertumbuhkan dan Perkembangan Kognitif.
Piaget dalam Desmita (2010: 101) membagi skema perkembangan kognitif yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
  • Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
  • Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
  • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
  • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada periode praoperasional (2-7 tahun) merupakan tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis. Yang dimaksud operasi mental adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional atau ”symbolic function” yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda). Dapat juga dikatakan sebagai ”simiotic function”, yaitu kemampuan menggunakan simbol-simbol (bahasa, gambar, tanda, syarat, benda, gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa-peristiwa (Yusuf Ln., 2000: 169).

- Pertumbuhkan dan Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis seperti emosi, motivasi, dan perkembangan pribadi, serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Terkait dengan perkembangan psikososial ini, anak-anak praoperasional akan mengalami situasi krisis dalam dirinya, yakni krisis antara timbulnya inisiatif berhadapan dengan rasa bersalah. Pada tahap ini, anak mulai belajar bertanggungjawab dan mengendalikan perasaan, sementara itu anak juga masih perlu menikmati kebebasannya. Apabila perkembangan rasa bersalah melebihi perkembangan inisiatif, maka anak akan menjadi anak yang diliputi rasa ragu-ragu (peragu). Pada situasi seperti ini, iklim sosio psikologis yang kondusif sangat dibutuhkan guna mendukung individu untuk mencapai perkembangan yang positif dan optimal.

Pada masa kanak-kanak awal, terutama masa prasekolah (mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman sebayanya.

Ciri-ciri perkembangan pada tahap ini adalah :
  • Anak sudah mulai tahu aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam lingkungan bermain 
  • Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan
  • Anak sudah mengetahui hak atau kepentingan orang lain 
  • Anak sudah mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)
Akhirnya selesai juga artikel Pengertian, Karakteristik, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini.  Terima Kasih telah berkunjung Semoga bisa menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk sekarang maupun yang akan datang. 
sumber : http://juonorp.blogspot.co.id/2013/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia_20.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...