Komponen dan Hambatan Penilaian Portofolio

Komponen dan Hambatan Penilaian Portofolio

Komponen dan Hambatan Penilaian Portofolio - Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan di dunia pendidikan di Indonesia. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional dengan tujuan standardisasi.

Pada era ini penguasaan soft skills dan hard skills sama pentingnya. Siswa perlu dilatih tidak saja supaya mereka kompeten secara akademis tetapi juga supaya mereka mempunyai karakter yang berkualitas. Penilaian portofolio yang digunakan di kelas merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh. Penggunaan portofolio secara tepat tidak saja meningkatkan kompetensi spesifik pada bidang studi tertentu tetapi juga kompetensi yang bersifat umum yang diperlukan dalam kehidupan seperti berpikir kritis, berpikir reflektif, memahami kelebihan dan kelemahan diri, menemukan strategi untuk meningkatkan kompetensi, gigih, dan menjadi pembelajar yang mandiri.

Berikut ini merupakan Komponen dan Hambatan yang ada didalam Penilaian Portofolio.

Komponen Penilaian Portofolio

1. Isi Portofolio
Bahan yang dimasukkan dalam portofolio kerja sebaiknya merupakan inisiatif siswa dan dimonitor oleh guru. Siswa memilih koleksi yang dianggapnya sesuai untuk dimasukkan dalam portofolio, namun guru perlu memastikan bahwa koleksi atau bahan tersebut relevan untuk kompetensi yang menjadi fokus portofolio dan memadai untuk dapat menunjukkan perkembangan kompetensi tersebut.

Portofolio kerja dapat terdiri dari:
  1. pengantar, 
  2. daftar isi, 
  3. hasil penilaian diri atau refleksi, dan 
  4. jurnal atau catatan harian atau berkala siswa tentang suatu topik. 
Pengantar atau overview tentang portofolio mereka dan komentar terhadap hasil karya yang terpilih. Hal ini akan menolong siswa untuk lebih memfokuskan pada pikirannya. Daftar isi juga berguna untuk membantu siswa dalam merefleksikan materi pada hasil kerja yang dipilih.

Siswa juga perlu dilatih untuk melakukan penilaian diri. Pada portofolio kerja ini siswa diminta menilai hasil kerja mereka; bila belum mencapai target, juga diminta berpikir strategi apa yang harus dilakukan untuk mencapai. Kemampuan untuk berpikir, menilai, dan menemukan strategi merupakan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan dan menjadi modal untuk menjadi pembelajar mandiri.

Jurnal atau catatan siswa pada suatu topik memberi info kepada guru bagaimana sikap dan pemahaman siswa terhadap suatu topik. Ketika menulis siswa juga sekaligus dapat melakukan refleksi terhadap pemahamannya pada topik tersebut.

Contoh Pengantar Portofolio yang Ditulis Siswa
Hasil kerja yang saya masukkan di portofolio menunjukkan kekuatan dan kelemahan saya pada pelajaran Matematika pada semester ini. Lima hasil kerja saya meliputi hasil dua ulangan harian, dua pekerjaan rumah, dan satu tugas berupa proyek. Saya melihat bahwa hasil saya bagus bila tugas berupa penyelesaian masalah yang dinyatakan dalam kalimat. Saya mengalami kesulitan pada penyelesaian masalah untuk materi geometri. Saya juga kurang teliti dalam menghitung.

Proses pengumpulan bahan, refleksi dan diskusi tidak selalu menjamin kualitas portofolio yang dihasilkan. Portofolio kerja menolong guru untuk secara terus menerus, melakukan penilaian informal tentang kemajuan belajar siswa. Namun hal tersebut bergantung kepada kualitas isi portofolio yang menggambarkan hasil belajar. Karena itu tantangan untuk guru adalah bagaimana mengembangkan portofolio kerja yang menyajikan hasil kerja tentang hasil belajar yang relevan, untuk mengembangkan kegiatan belajar (kelas) yang didefinisikan secara luas yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka secara optimum. Selain itu, portofolio kerja yang dihasilkan hendaknya memungkinkan siswa untuk memiliki jumlah tugas yang memadai untuk memantau perkembangan kemampuan dirinya.

2. Pengembangan Portofolio
Setelah ditentukan dan dipastikan bahwa setiap siswa telah membuat dan memilih berkas portofolio, selanjutnya perlu ditentukan cara mengumpulkan dan menyusunnya dalam berkas portofolio yang telah disediakan, kemudian menentukan dimana dan bagaimana menyimpannya. Portofolio juga dapat disimpan dalam bentuk digital, yang dikenal sebagai e-portfolio.

Waktu pengumpulan bahan perlu juga ditentukan dengan jelas, kapan dimulai, dan kapan berakhir. Sepanjang waktu tersebut siswa diminta untuk mengumpulkan bahan yang dapat diperolehnya secara terus menerus. Hasil kerja siswa atau bahan yang diperolehnya perlu diberi keterangan tentang waktu dan tanggalnya. Hal ini penting, supaya perkembangan yang dicapai siswa dari waktu ke waktu dapat teramati dengan baik.

Penggunaan penilaian portofolio dapat menjamin mutu pendidikan apabila dapat dirumuskan kriteria yang jelas tentang proses dan hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, guru perlu merumuskan kriteria yang jelas, baik berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil yang diharapkan dapat dicapai.

Berhubungan dengan proses misalnya guru dapat menentukan dengan jelas: apa saja yang perlu dilakukan oleh siswa, bagaimana melakukannya, berapa lama waktu yang diperlukan prasyarat apa saja yang perlu dimiliki, sarana dan prasarana apa saja yang harus digunakan, dan sebagainya, semuanya harus mengarah kepada pencapaian tujuan.

3. Pertemuan guru dan siswa (portfolio conference)
Hal yang paling utama dalam portofolio kerja adalah adanya pertemuan antara guru dan siswa. Guru diharapkan dapat mengadakan pertemuan portofolio secara teratur dengan setiap siswa, sekurang-kurangnya dua atau tiga kali selama satu semester. Pertemuan tersebut untuk mendiskusikan tentang berbagai hal berhubungan dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan oleh masing-masing siswa dan apa saja yang dapat dipelajari dalam proses yang dijalani oleh siswa. Dengan pertemuan ini guru dapat bersama-sama melihat perkembangan siswa dan memberikan masukan kepada siswa apabila dipandang perlu. Selama pertemuan guru memberikan perhatian penuh pada pemilihan hasil kerja siswa.

Dalam proses ini dapat juga diajukan pertanyaan-pertanyaan seperti:
  1. Bagaimana kamu mengorganisasikan portofolio?
  2. Mengapa kamu melakukannya dengan cara ini?
4. Buku catatan guru
Guru perlu menyiapkan satu buku khusus untuk membuat berbagai catatan portofolio. Dalam buku tersebut dicatat berbagai informasi, misal identitas setiap siswa dan perkembangan yang dialami oleh setiap siswa. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang:
  • Diperoleh dalam pertemua portofolio
  • Catatan-catatan khusus berkaitan dengan siswa dalam waktu tertentu (satu tahun misalnya)
  • Informasi diagnostik, dan
  • Berbagai informasi lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang dialami siswa serta perkembangan pencapaiannya. 
Informasi tersebut sangat bermanfaat bagi guru dalam mengambil keputusan-keputusannya yang berhubungan dengan kurikulum, pengajaran, pembuatan evaluasi, dan pembuatan laporan kepada orang tua/wali siswa.

5. Keterlibatan Orang Tua
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penilaian portofolio adalah perlu dilibatkannya orang tua/wali siswa. Penilaian portofolio tidak hanya dititikberatkan pada akhir pencapaian dari bahan-bahan yang dikumpulkan, tetapi juga perlu diperhatikan proses perkembangan yang dialami dan usaha yang dilakukan oleh masing-masing siswa. Oleh karena itu, mungkin saja terjadi hasil pencapaian akhir yang sama, namun nilainya berbeda, karena usaha yang dilakukan atau proses perkembangan yang dialami oleh setiap siswa berbeda.

Pada akhir tahun pelajaran diadakan pertemuan dengan orang tua/wali siswa. Pada kesempatan tersebut orang tua/wali siswa dapat melihat dan berkomunikasi tentang informasi yang tersedia dalam berkas portofolio anak mereka. Orang tua juga perlu dimintakan tanggapan mereka terhadap informasi yang diperoleh dari berkas portofolio tersebut. Kegiatan ini juga dipandang sangat penting, dalam rangka melibatkan partisipasi orang tua untuk meningkatkan kerjasama antara sekolah dan orang tua.

6. Keterlibatan Kawan Belajar
Secara teratur misalnya satu atau dua minggu sekali siswa dapat diberi kesempatan untuk saling bertukar berkas portofolio dengan kawan sekelas selama kurang lebih, misalnya, lima sampai sepuluh menit. Siswa diberi kesempatan untuk saling melihat dan menuliskan catatan positif atau saran konstruktif apabila menurut mereka memang perlu dimasukkan tanggapan positif dan saran konstruktif tersebut. Hal ini merupakan salah satu hal yang positif dalam rangka mengembangkan pendapat siswa terhadap hasil karya orang lain.

Hambatan Penilaian Portofolio

Ada beberapa hambatan dalam penilaian portofolio di sekolah. Hambatan-hambatan
tersebut dapat terjadi dalam kondisi-kondisi, antara lain sebagai berikut:
  1. Apabila guru memiliki kecenderungan untuk memperlihatkan hanya pencapaian akhir. Jika hal ini terjadi, berarti proses tidak mendapat perhatian sewajarnya. Dengan demikian, siswapun akan hanya berorientasi pada pencapaian akhir semata dengan kecenderungan melakukan berbagai upaya dan strategi, dan bahkan mungkin dengan menghalalkan segala cara. Dengan demikian, penggunaan portofolio dalam hal ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku siswa, yang sebenarnya diharapkan dapat terjadi dengan menjalani dan mengalami proses pembelajarannya.
  2. Apabila guru dan siswa terjebak dalam suasana hubungan top-down, maka inisiatif dan kreativitas siswa akan hilang. Pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia penurut dan mengikuti perintah. Suasana pembelajaran akan tidak bergairah. Segala sesuatu yang berlangsung dalam kelas akan sangat bergantung kepada guru. Pada akhirnya, pendidikan sekolah hanya akan menghasilkan manusia-manusia pasif, yang tidak memiliki inisiatif dan kreativitas.
  3. Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Siswa akan terjerumus ke dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang pada akibatnya juga akan mematikan kreativitas.
  4. Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang memadai, bila jumlah siswa cukup besar. Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai beberapa hambatan tersebut. Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Itulah kiranya berbagi Informasi mengenai Komponen dan Hambatan Penilaian Portofolio, semoga bisa menambah ilmu pengetahuan yang lebih untuk melaksanakan Penilaian Portofolio. Sekian dan Terima Kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...