Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X
Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X
Bacalah teks berita berikut ini untuk menjawab soal 1—4!

Mewaspadai Kekerasan Verbal dalam Keluarga Kekerasan pada anak tidak hanya terbatas pada tindakan fisik, tetapi juga kekerasan verbal. Bedanya, bila tanda-tanda kekerasan fisik bisa dilihat dengan mudah, kekerasan verbal ini menyentuh bagian dari diri manusia yang tidak berbentuk namun bisa dirasakan.

Tindak kekerasan ini pun tergolong berada  di urutan atas dalam rumah tangga, setelah kekerasan fisik. Seperti sebuah ungkapan yang mengatakan lidah bagaikan pisau bermata dua, kalimat yang meluncur dari mulut seseorang bisa memberi energi positif maupun negatif.

Contoh yang paling gampang, panggilan seperti “si hitam”, “si ndut”, atau “anak malas”, disadari atau tidak, dapat menimbulkan efek negatif pada anak. Proses labelling tersebut bisa berdasarkan karakter fisik, pribadi, maupun kebiasaannya. Padahal, maksud orang tua memberi sebutan tersebut kadang hanya sebagai “panggilan sayang” atau memicu anak menjadi lebih rajin.

Mengapa bisa demikian? Pasalnya, tidak semua anak dapat menerimanya dengan baik, terutama bila sensitivitasnya tinggi. Apabila hal ini berlangsung terus menerus, tidak jarang membuat anak stres, depresi, dan minder, yang berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Hal  ini pun bisa terus membekas pada benak anak hingga beranjak dewasa. Dan ibarat sebuah lingkaran, mereka akan meneruskan “kebiasaan” tersebut ke lingkungan sekitar dan keturunan berikutnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Kesadaran dan sikap empati orang tua terhadap perasaan dan perkembangan jiwa anak merupakan kunci utama menghindari hal tersebut. Mencoba memahami dunia anak dapat membantunya mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

Tak bisa dipungkiri, sebutan dan panggilan tersebut kadang sulit untuk dikendalikan dan tidak menutup kemungkinan pula ada anak yang tidak terpengaruh. Untuk mengetahuinya, bisa dilihat dari perubahan mimik anak saat mendengar nama sebutannya dipanggil. Apabila raut wajahnya menunjukkan kekesalan, hal ini merupakan alarm bagi Anda dan orang dewasa lain di rumah yang juga sering melakukannya, untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut.

Bisa juga dengan melihat ada tidaknya perubahan sikap pada anak. Misalnya, meski dipanggil anak malas, tidak ada perubahan pada sikapnya alias tetap malas. Bukan berarti Anda bisa terus memanggil sebutan-sebutan lain untuknya. Hal ini menandakan bahwa tidak ada gunanya menggunakan kata sebutan yang bersifat negatif, karena toh tidak ada hasilnya. Penyebutan tersebut hanya memberi satu dampak, yaitu perasaan tidak aman.

1. Paragraf yang menyatakan perbedaan kekerasan fisik dan kekerasan verbal adalah ... .
a. paragraf pertama
b. paragraf kedua
c. paragraf ketiga
d. paragraf keempat
e. paragraf kelima

2. Gagasan pokok paragraf kelima adalah ... .
a. perbedaan kekerasan fisik dan kekerasan verbal
b. panggilan atau sebutan disadari atau tidak dapat menimbulkan efek negatif
c. tindakan kekerasan verbal tergolong urutan teratas dalam rumah tangga, setelah kekerasan fisik
d. cara mengatasi kekerasan verbal
e. cara untuk mengetahui apakan anak terpengaruh oleh sebutan atau panggilannya

3. Pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat pada teks adalah ...
a. Apakah ungkapan yang cocok untuk mengibaratkan kekerasan verbal?
b. Apakah panggilan seperti “si hitam”, “si ndut”, atau “anak malas” dapat menimbulkan efek negatif?
c. Bagaimana cara mengatasi kekerasan verbal pada anak?
d. Mengapa anak tidak suka dengan panggilan “si hitam”, “si ndut”, atau “anak malas”?
e. Bagaimana cara mengetahui anak terpengaruh oleh panggilan tertentu atau tidak?

4. Pernyataan yang tidak terdapat dalam teks adalah ...
a. Akibat kekerasan fisik dapat dengan mudah dilihat dari pada kekerasan verbal.
b. Maksud orang tua memberikan sebutan tertentu kepada anak supaya memicu anak menjadi lebih rajin.
c. Kesadaran dan sikap empati orang tua terhadap perasaan dan perkembangan jiwa  anak merupakan kunci utama menghindari kekerasan verbal dalam rumah tangga.
d. Untuk mengetahuinya, bisa dilihat dari perubahan mimik anak saat mendengar nama sebutannya dipanggil.
e. Jika tidak ada perubahan raut muka pada anak ketika mendengar sebutan tertentu padanya, Anda bisa menggunakan sebutan tersebut terus-menerus.

5. Suasana haru mewarnai acara pemakaman Sersan Satu (sertu) Anumerta Agung Prihadi Wijaya, 24, anggota TNI AU yang menjadi korban bentrokan di Abepura, Kamis. Unsur berita yang terdapat dalam kutipan berita di atas adalah ... .
a. apa dan siapa
b. di mana dan mengapa
c. kapan dan bagaimana
d. apa
e. siapa

6. Pernyataan fakta yang dapat dimasukkan dalam kalimat laporan adalah ...
a. semoga peserta seminar dapat memahami uraian saya.
b. saya memperkirakan masalah itu tidak akan berkepanjangan.
c. genangan air yang cukup tinggi di antaranya terlihat di sekitar Grogol akibat meluapnya Kali Grogol.
d. siapakah yang membakar hutan kita?
e. kita akan membahas lagi soal ini secara terperinci pada rapat berikutnya bila tidak ada halangan.

7. Akhir-akhir ini media sering memuat foto seksi artis, tetapi para artis tersebut membantah bahwa hal itu hanya teknik yang dikuasai fotografer. Kalimat opini yang sesuai ilustrasi di atas adalah .. .
a. saya membaca berita serupa kemarin di surat kabar Republika
b. sudah lebih sepuluh orang artis berfoto seksi dimuat di surat kabar Republika
c. artis-artis yang berfoto seksi itu tidak semua mengaku bahwa itu tubuh mereka
d. berani sekali para artis itu berfoto seperti itu, padahal foto tersebut membuat nama mereka tercemar
e. salah satu artis yang berfoto seksi itu telah dipanggil ke kepolisian karena dianggap melanggar kesusilaan

8. Kata serapan berikut ini yang tidak mengikuti kaidah -ism, -isme (Belanda) menjadi -isme, adalah ... .
a. terorisme
b. kapitalisme
c. patriotisme
d. optimisme
e. modernisme

9. Kata-kata berikut ini yang bukan merupakan kata serapan adalah ... .
a. disiplin
b. sekolah
c. amatir
d. populer
e. aksi

10. Cermatilah kutipan puisi berikut!
Anakku
J.E. Tatengkeng
Engkau datang menghintai hidup
Engkau datang menunjukkan muka
Tapi sekejap matamu kaututup
Melihat terang anaknda tak suka
Mulutku kecil tiada kaubuka
Tangis teriakmu takkan diperdengarkan
Alamat hidup wartakan suka
Kau diam, anakku, kami kautinggalkan ....

Rima dalam kutipan puisi di atas adalah ... .
a. a a a a
b. a a b b
c. a b a b
d. a b c d
e. a a a b

II. Kerjakan soal berikut dengan tepat!
  1. Carilah sebuah teks nonberita di surat kabar atau majalah, kemudian tulislah hal-hal penting dari teks nonberita tersebut dalam bentuk tabel!
  2. Carilah sebuah teks berita di surat kabar atau majalah, kemudian tulislah unsur-unsur (5W + 1H) berita tersebut dalam bentuk tabel!
  3. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata serapan asing berikut ini dan tentukan kaidah penyesuaiannya!
    • oktaf
    • komunisme
    • logis
    • statistik
    • analogi
    • repertoar
    • inspektur
  4. Jelaskan tema dan amanat kutipan puisi Anakku di atas!
  5. Tulislah sebuah paragraf yang berisi deskripsi suatu peristiwa yang pernah Anda alami
Soal diatas hanya beberapa dari sekian banyak Soal PH Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Bagi yang membutuhkan dalam bentuk Softcopy format Word, kami sudah sediakan melalui link dibawah ini :
UNDUH Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X
Itulah kiranya berbagi Informasi dan File mengenai Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas X SMA yang bisa kami bagikan kali ini, semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Rangkuman
  1. Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat atau laporan atau informasi baru yang disajikan dalam pembacaan dan penulisan yang jelas, aktual, dan menarik.
  2. Unsur berita meliputi 5 W (Who–siapa yang terlibat dalam peristiwa itu , What–apa yang terjadi, When–kapan peristiwa itu terjadi, Where–di mana peristiwa itu terjadi, dan Why–mengapa hal itu terjadi), dan 1 H (How–bagaimana peristiwa itu terjadi).
  3. Unsur intrinsik sastra meliputi tokoh, latar, alur, dan amanat, sedangkan unsur ekstrinsik meliputi sosiologi, psikologi, ataupun budaya pengarang, dan lain-lain.
  4. Jeda adalah perhentian sementara dalam pembacaan teks. Lafal adalah ketepatan pengucapan. Intonasi adalah naik turunnya nada entah dalam kalimat tanya, kalimat berita, ataupun kalimat perintah.
  5. Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi syarat kohesi dan koherensi.
  6. Tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberi gambaran suatu objek kepada pembaca secara rinci dan jelas tanpa disertai pendapat penulis terhadap objek tersebut.
  7. Ada tiga unsur serapan dalam bahasa Indonesia, yaitu (a) unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indoensia, (b) unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, dan (c) unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya.
  8. Kerangka karangan adalah garis besar dari halhal yang hendak ditulis sehingga mudah untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...